10 Tips Memotret Foto Hitam-Putih nan Dramatis

10 Tips Memotret Foto Hitam-Putih nan Dramatis


Terminologi “Monochrome” seringkali salah kaprah dalam mengartikannya. Monokrom artinya berarti warna ditempatkan pada latar belakang netral. Oleh karena itu, gambar hitam-putih, yang menempatkan hitam pada latar belakang putih adalah salah satu jenis gambar monokrom. Grayscale hanyalah cara untuk gambar hitam dan putih pada komputer, yang menggunakan satu set warna abu-abu.

Foto monokrom (monochrome) atau satu warna terlihat lebih abadi dibanding foto berwarna. Foto monokrom, terutama hitam-putih atau black and white (BW) bahkan terlihat lebih artistik untuk obyek-obyek tertentu. Jenis fotografi ini dapat digunakan pada berbagai adegan (scene) karena fotografer tidak perlu berpikir tentang semua warna yang harus terlihat baik dan cocok dengan jumlah cahaya yang ada.

Bagi fotografer yang suka bermain dengan warna, fotografi hitam-putih juga tidak akan membosankan karena ada begitu banyak nuansa (shades) yang bisa dimainkan. Berikut sejumlah carayang mungkin perlu Anda ketahui ketika ingin menghasilkan foto BW yang menawan.

Berikut 10 tips memotret foto hitam-putih nan dramatis. Simak artikel menariknya!

1. Gunakan RAW


Jika kamera Anda memiliki fasilitas untuk menyimpan gambar dalam format RAW atau file mentah, maka menjadi keuntungan bagi Anda. Dengan format ini, Anda lebih leluasa untuk mengontrol tampilan gambar. Sisi negatifnya, Anda perlu meluangkan waktu lebih untuk mengolah foto hasil jepretan dari kamera. Untuk mengolah file RAW, Anda dapat menggunakan program Adobe Photoshop atau Adobe Lightroom.

Ketika memotret dengan format RAW, pastikan Anda memilih setelan Monochrome Picture Control sehingga tampilan di LCD kamera terlihat hitam-putih. Saat file foto RAW dilihat di komputer maka Anda tetap memperoleh informasi warna. Inilah yang membedakannya dengan file JPG.

2. Memotret Berwarna


Meskipun kamera Anda tidak mendukung format RAW, tidak perlu khawatir. Anda bisa memotret seperti biasa dengan format JPG dengan hasil foto berwarna. Nah, Anda tinggal mengubah foto berwarna tersebut menjadi hitam-putih dengan menggunakan Photoshop di komputer.

Beberapa kamera digital dilengkapi dengan mode Black and White, jadi manfaatkan fitur ini untuk menghasilkan foto hitam-putih langsung dari kamera. Namun jika hanya ada pilihan memotret warna maka proses konversi ke hitam-putih bisa dilakukan dari komputer.

3. Pola dan Tekstur


Tekstur yang kaya dan obyek yang terperinci akan membantu foto Anda menjadi lebih mudah dipahami dan menarik untuk dilihat. Pola atau pattern akan tampak lebih menonjol dalam foto hitam- putih dibanding foto berwarna. Jadi ketika Anda ingin memotret obyek yang lebih menonjolkan pola, maka sebaiknya pilih tonal hitam-putih, bukan warna.

4. Tone


Foto hitam-putih memiliki serangkaian skala abu-abu yang menghasilkan spektrum hitam dan putih. Jika skala abu-abu ini“dimainkan” maka bisa menjadi warna tersendiri dan memiliki kedalaman yang berbeda dari warna dasar abu-abu. Jadi, ketika kita berbicara tentang skala abu-abu maka akan terkait dengan cara kita untuk mengukur tonalnya, sehingga menghasilkan kepekatan yang berbeda. Secara normal, Anda akan melihat subyek foto yang bisa diterjemahkan ke dalam serangkaian tone dari hitam ke putih.

5. Kontras


Dengan bantuan cahaya Anda bisa mendapatkan kontras yang besar. Kontras akan membawa perbedaan tonal dalam fotografi BW karena Anda tidak dapat menggunakan warna. Dengan pencahayaan dari samping misalnya, Anda akan mendapatkan bayangan yang lebih jauh.

Kontras menjadi penting karena dengan nuansa gelap dan cahaya terang, Anda akan dapat melihat hal-hal yang tidak terlihat sebelumnya. Anda dapat menghasilkan foto BW yang keren dengan permainan pencahayaan, menggunakan high-key (terang) atau low-key (gelap) pada subyek tersebut.

6. ISO


Dalam fotografi, angka ISO merupakan indikasi dari sensitivitas sensor gambar, di mana jumlah yang lebih tinggi menunjukkan sensitivitas yang lebih tinggi. Semakin tinggi ISO maka Anda memiliki kesempatan untuk mengambil gambar dengan pencahayaan yang rendah, tanpa menggunakan bantuan lampu flash.

Ketika Anda memotret foto hitam- putih, maka gunakan ISO terendah. Apabila Anda menggunakan ISO tinggi maka noise akan terlihat lebih jelas. Noise dalam fotografi ibarat grain atau titik-titik kerapatan gambar di dalam film. Ketika terlalu banyak noise, maka kualitas foto yang dihasilkan juga tidak sehalus yang Anda inginkan.

Semakin tinggi ISO yang Anda gunakan, maka titik-titik yang “tidak menyenangkan” tersebut akan ditampilkan di foto Anda. Waktu yang tepat untuk menghasilkan foto BW adalah ketika hari teduh atau saat sinar matahari redup.

7. Lokasi


Kebanyakan fotografer lebih memilih kondisi tempat yang memiliki low contrast / kontras rendah untuk menghasilkan foto BW. Kondisi luar ruang yang agak gelap atau mendung adalah waktu yang tepat untuk menghasilkan foto BW.

Seringkali banyak fotografer pemula yang hanya memotret dengan pilihan warna saja dan justru tidak memnafaatkan pencahayaan yang minim untuk menghasilkan foto hitam-putih. Jadi cobalah Anda sekali-kali berkreasi dengan mode Monochrome.

8. Subyek


Subyek foto hitam-putih seakan bisa membawa kita untuk menjelajahi obyek lebih jauh, berkat penggunaan kontras yang baik. Subjek tunggal biasanya yang paling populer digunakan di dalam fotografi hitam-putih. Potret wajah orang misalnya, Anda bisa memberikan penekanan tertentu pada ekspresi seseorang dengan memainkan kontras atau skala abu-abu pada foto BW.

Namun demikian, fotografi BW juga cocok untuk diaplikasikan pada obyek-obyek abstrak dan obyek yang memiliki ruang lebar, misalnya pemandangan. gelombang di tengah lautan atau awan yang bergerak di langit. Sesuatu yang biasa saja, sebenarnya akan menjadi terlihat dramatis ketika tertangkap oleh kamera.

9. Komposisi


Komposisi saat memotret foto BW sebenarnya hampir sama saat memotret foto berwarna. Namun perbedaan yang jelas adalah Anda tidak dapat menggunakan warna untuk mengarahkan mata ke obyek atau sekitarnya. Anda perlu melatih kepekaan mata untuk melihat bentuk, tone/nada, dan tekstur sebagai titik menarik yang ingin ditonjolkan. Perhatikan juga bayangan dan highlight yang akan menjadi fitur dari foto BW Anda nantinya.

10. Polarizer


Ketika memotret obyek yang memantulkan cahaya, seperti permukaan air atau daun, maka gunakan filter polarizer pada lensa. Filter ini akan mengurangi refleksi cahaya matahari pada obyek bidik.

Ketika warna dibuang dari foto, highlight seperti itu bisa mengganggu komposisi secara keseluruhan. Selamat berkreasi!

Sumber : The Daily Oktagon