Mengenal Fotografi Jalanan (Street Photography)

foto : @potretstreetpekanbaru

Bagi yang hobi dengan fotografi tentu pernah dengar dengan istilah Fotografi Jalanan atau yang lebih dikenal dengan bahasa inggrisnya Street Photography, jika kamu belum tahu apa itu street photography berikut sedikit ulasannya.

Sejarah Street Photography
Aliran fotografi jalanan berawal dari Eropa, saat Eugene Atget mulai mengabadikan suasana jalanan kota Paris sekitar tahun 1890-an hingga 1920-an. Foto-foto Atget banyak mengambil objek arsitektural, dan hanya sedikit sekali mengambil manusia sebagai subjek foto. Hal ini berbeda sekali dengan fotografi jalanan kontemporer yang dikenal sekarang, yang hampir selalu menyertakan manusia sebagai subjek fotonya. Henri Cartier-Bresson mulai memasukkan unsur manusia dan komposisi surealismenya dalam foto-fotonya yang diambil sejak awal tahun 1940-an, hingga akhirnya aliran inilah yang makin berkembang hingga bentuk fotografi jalanan yang populer hingga sekarang.

Di Indonesia, aliran fotografi ini masih tergolong muda dibandingkan aliran lainnya. Fotografi jalanan baru mulai berkembang di Indonesia pada sekitar tahun 1990-an, dan makin populer pada dekade pertama tahun 2000-an seiring berkembangnya teknologi fotografi digital. (Wikipedia)

Definisi Street Photography
Untuk definisi Street Photography berikut kami rangkum sedikit informasi sebagai referensi :

1. Wikipedia
Street photography adalah salah satu aliran dalam fotografi yang umumnya memuat objek yang diambil di ruang terbuka publik dalam kondisi candid atau tanpa pengarahan. Belum ada kesepakatan mengenai padanan yang baku untuk street photography dalam bahasa Indonesia, namun istilah fotografi jalanan sering dipakai dalam beberapa kesempatan. Foto-foto dalam street photography dapat mengambil lokasi dari berbagai ruang publik seperti jalan, pasar, mal, terminal, stasiun kereta api, dan sebagainya.

Fotografi jalanan termasuk gaya yang paling tua sudah mulai di Malaysia oleh Lambert dan beberapa fotografer di era penjajahan belanda di Indonesia. Istilah ini lebih tepat berdekatan dengan fotografi jurnalistik. Walaupun awal perkembangannya ada aliran surealisme seperti Bill Brandt, Henri Cartier Bresson. Walaupun gaya Bresson berubah setelah masuk Magnum menjadi gaya yang lebih mudah dimengerti dan bisa masuk kategori foto kehidupan sehari-hari di jalan raya. Paduan ganjil antara subyek yang difoto misalkan ada maneken atau ada patung malaikat di taman atau di tempat yang semestinya bukan tempat maneken atau patung malaikat tersebut. Sehingga saat di foto terlihat paduan yang ganjil dan sering disebut surealisme. Pengaruh surealisme ini besar pada foto jalanan.

Fotografer yang memotret di jalan tidak semuanya akan terlihat surealisme, bahkan ada fotografer yang puluhan tahun bereksperimen di jalan dan foto-fotonya tidak mencerminkan jurnalistik atau bukan untuk dipasang di majalah atau surat kabar. Harry Callahan memotret jalanan dan dipengaruhi oleh pelukis Balthus, dia bereksperimen dengan memotret gap antar bangungan, jendela, memotret jalananan di malam hari, memotret cropping pejalan kaki, dan banyak eksperimen lainnya. Begitu pula dengan fotografer Jeff Wall yang mengatur 3 model untuk berperan sebagai peristiwa rasialisme di jalan. https://en.wikipedia.org/wiki/Jeff_Wall Foto jalanan biasanya tidak diatur (setting).

Foto-foto yang diambil pada aliran fotografi ini umumnya memakai teknik [:en:Straight photography straight photography]. Foto menggambarkan kondisi apa adanya dengan meminimalkan manipulasi objek. Dalam perkembangannya, fotografi jalanan banyak memasukkan unsur-unsur seperti surealisme, humor, dan kejutan dalam komposisinya. Untuk mendapatkan unsur-unsur tersebut dalam suatu foto, perlu dicari saat yang paling tepat dengan posisi objek yang unik.

2. ERIC KIM (Street Photographer)
Fotografi jalanan adalah tentang mendokumentasikan kehidupan sehari-hari dan masyarakat. Saya pribadi tidak berpikir fotografi jalanan harus difoto di jalan. Kamu dapat memotret di bandara, di mal, di pantai, di taman, di bus atau kereta bawah tanah, di kantor dokter, di toko kelontong, atau di tempat umum lainnya. Hal terpenting dalam fotografi jalanan adalah untuk menangkap emosi, kemanusiaan, dan jiwa (Eric Kim).

3. Sidewalker Asia
Bangunlah di pagi hari, siapkan kameramu dan berjalanlah ke ruang publik lalu mulailah memotret, maka kalian sudah melakukan street photography (Sidewalker Asia).

4. Joel Meyerowitz and Colin Westerbeck (Buku : A History of Street Photography)
Fotografi Jalanan adalah foto-foto yang diambil secara candid dalam kehidupan sehari-hari di jalanan. Definisinya mencakup tiga hal yaitu Candid (Diam-diam), Every Life (Keseharian), dan Street (Jalanan / Ruang Publik)

5. Chris Tuarissa (Street Photographer, Indonesia)
Street Photography. Saya rasa setiap penggiatnya akan punya argumennya sendiri tentang definisi Street Photography. Bagi saya, Street Photography adalah bagaimana cara saya mengamati dan mengeksplorasi aktifitas diruang publik. Dan merekam emosi disetiap kejadiannya dengan medium kamera. (dikutip dari interview Din Prasetyo)

6. Tomi Saputra / Udatommo (Street Photographer, Indonesia)
Street photography menurut saya bagaikan puisi yang dirangkai dari kumpulan diksi di ruang publik, beragam cara penyampaiannya berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Mulai dari storytelling yang kuat mudah dimengerti, metafora yang mendalam bahkan syarat simbolis, atau foto-foto yang tidak bisa dimengerti dengan mudah, bahkan jika dilihat sepintas bagi sebagian orang ini hanyalah rangkaian kompisisi tanpa menyampaikan pesan tertentu.

Ini yang menjadi bagian menariknya menurut saya, setiap orang memiliki kebebasan merangkai diksi yang tepat sehingga menjadi kesatuan puisi yang sangat menarik untuk dinikmati. Bukan hanya tentang mendapatkan momen puncak, unik atau hal semacamnya. Menurut saya pandangan personal juga dibutuhkan sebagai modal dasar untuk mendapatkan hasil karya yang cukup berbeda. Sehingga beragam karya bermunculan dengan segala rupa kreativitasnya.(dikutip dari interview Din Prasetyo)

7. Sambara (Street Photographer, Indonesia)
Pada dasarnya street photography adalah ekspresi diri sang fotografer, jadi terserah sang fotografer ingin membuat karya seperti apa. Apakah karyanya di ekspresikan berupa bentuknya surialis, realis, fiksi, humor dan sebagainya itu sah saja. Karena dalam berkesenian kita diberikan kebebasan, mau di ekpresikan melalui hitam putih ataupun warna itu sah saja. (dikutip interview dari Taufan Wijaya)

Dari sedikit uraian di atas kita tentu sudah dapat menarik kesimpulan ternyata Street Photography itu lebih luas dari yang kita tahu sebelumnya. Hmm.. apakah kamu sependapat?

Komunitas Street Photography di Pekanbaru Riau
Di Pekanbaru saat ini semakin banyak komunitas dan penggiat fotografi, bermacam genre, bermacam kreatifitas yang dihasilkan. Dan salah satu komunitas penggiat street photography dan human interest di Pekanbaru adalah "Potret Street Pekanbaru" dengan akun instagram @PotretStreetPekanbaru. Komunitas kecil itu beranggota tidak hanya dari Pekanbaru, namun juga dari daerah lain di wilayah Provinsi Riau dan Kepri.

Untuk bergabung dengan komunitas Potret Street Pekanbaru kamu cukup follow intagramnya dan gunakan tagar #potretstreetpekanbaru setiap upload foto di instagram. Bagi pengguna aplikasi WhatsApp juga bisa gabung di grup WA Potret Street Pekanbaru yang linknya dapat di lihat di bio instagram @PotretStreetPekanbaru.

===============
FotograferPekanbaru : Berbagi informasi seputar dunia Fotografi
Kritik, Saran atau ingin berbagi karya fotografi silahkan DM ke instagram kami